Rabu, 20 Mei 2015

Part 1 ::
Sahabat, Jauh sudah kita melangkah, tak ada salahnya kita berhenti sejenak dan menoleh ke belakang menghitung banyak jejak yang sudah kita tinggalkan atau sekedar rehat sejenak menghilangkan penat sambil menghitung bekal yang masih dimiliki untuk melanjutkan perjalanan yang masih teramat panjang di hadapan. Kalau bekal nya terasa kurang, mari kita isi.
Sahabat, bekal yang dimaksud bukan materi semata yang selama ini di gembar-gembor oleh kaum hedonis. Bekal yang kita butuhkan adalah energi untuk bergerak. energi ini berupa bekal ruhiyah (iman) yang menjadikan diri kita terang benderang, sehingga cahayanya juga mampu menerangi sekelilingnya. Jika energi yang kita miliki kurang, maka cahaya itu akan redup dan sekelilingnya menjadi gelap bahkan ia juga bisa membakar sumbunya sendiri untuk bertahan nyala.
Sahabat, bukankah sebuah mobil juga berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar agar ia bisa tetap berjalan. SPBU kita adalah taman-taman ilmu, majelis-majelis kebaikan yang bisa menghidupkan cahaya yang redup tadi. Jadilah lentera dimanapun berada, jika semua kita menjadi lentera maka cahayanya semakin nyala bahkan bisa mengalahkan cahaya Philip yang katanya “terang terus”.
Sahabat, terus terang kita juga bisa terang terus, jika kita senantiasa mencharge baterai iman yang kita miliki. Kalo gak percaya coba deh…..
Selamat mencoba sahabat-sahabat ku… ^^ 
(Pada angin yang berhembus, kubisikkan pesan rindu untuk sahabat-sahabtku.. semoga sepoi-sepoinya sanggup menembus jarak yang ada)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar